Kedudukan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Authors

  • Mirza Satria Buana Faculty of Law Lambung Mangkurat University
  • Ahmad Fikri Hadin Faculty of Law Lambung Mangkurat University
  • Shinta Dwi Muchtar Faculty of Law Lambung Mangkurat University

DOI:

https://doi.org/10.32801/balrev.v5i1.51

Keywords:

Mahkamah Konstitusi, Putusan, Peraturan Perundang-Undangan

Abstract

Bertujuan untuk mengetahui kedudukan Putusan MK dalam sistem hukum di Indonesia dan juga kedudukan Putusan MK setara dengan UU atau di atas UU. Karena Putusan MK melahirkan peraturan perundang-undangan, maka peraturan perundang-undangan akan berlaku setelah putusan dibacakan. Jenis penelitian ini penulis memakai pendekatan normatif, sehingga menggunakan metode legislasi, metode konseptual, dan metode teoritis terkait untuk mengetahui posisi Putusan MK. Pembentukan peraturan perundang-undangan dibentuk dengan cara tertentu dan dituangkan dalam bentuk tertulis oleh pejabat yang berwenang sama halnya dengan Putusan Hakim. Jadi kedudukan Putusan MK memang bukan produk UU melainkan Putusan Hakim (Yurisprudensi) dan dianggap sejajar dengan UU. Suatu produk hukum yang sudah dibatalkan oleh MK jika dihidupkan lagi maka dapat menimbulka situasi dimana akan muncul ketidakpercayaan masyarakat. Ini akan membahayakan negara karena tidak ada lagi kepercayaan dan ketidakhormatan masyarakat terhadap suatu produk hukum yang berlaku di negara ini.

References

Asshiddiqie, Jimly. 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. ed. Revisi. Cet. II. Jakarta : Setjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Asshiddiqie, Jimly. 2006. Model-Model Pengujian Konstitusional di Berbagai Negara. Jakarta : Setjen dan Kepaniteraan MKRI.

Asshiddiqie, Jimly. 2014. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. cet. ke-5. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Buana, Mirza Satria, Ahmad Fikri Hadin, and Ananta Firdaus. 2019. Analisis dan Evaluasi Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bedasarkan nilai-nilai pancasila.

Daulay, Ikhsan Rosyada Parluhutan. 2006. Mahkamah Konstitusi: Memahami Keberadaannya Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Efriza. 2008. Ilmu Politik : Dari Ilmu Politik Sampai Sistem Pemerintahan. Surabaya: Alfabeta

Manggunsong, Parlin M. 1992. Konvensi Ketatanegaraan Sebagai Salah Satu Sarana Perubahan UUD. Bandung: Alumni.

Erliyani, Rahmida. 2020. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Magnum Pustaka Utama. D.I.Yogyakarta.

Martith. 2013. Mahkamah Konstitusi Dari Negative Legislature Ke Positive Legislature?. Jakarta: Konstitusi Press.

Thaib, Dahlan et. al. 2005. Teori dan Hukum Konstitusi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Jurnal

Buana, Mirza Satria. 2020. Legal-Political Paradigm of Indonesian Constitutional Court: Defending a Principled Instrumentalist Court. "Const" Rev 6.

Buana, Mirza Satria, Wahyudi Djafar, and Ellisa Vikalista. 2021. Persoalan dan Konstruksi Norma Pengaturan Pembatasan Kebebasan Berkumpul Di Indonesia. "Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM" 28, no. 3.

Maruarar Siahaan. Peran Mahkamah Konstitusi Dalam Penegakkan Hukum Konstitusi. 2009. “Jurnal Hukum”. No. 3. Vol. 16. Juli.

Risyat, Aisyah, Riska Muliani, and Muhammad Erfa Redhani. 2022. Constitutional Jurisdiction Review Of The Existence Of Indigenous Law Communities In Indonesia. Constitutional Law Society 1, no. 1.

Redhani, Muhammad Erfa. 2019. the urgency of regional representation in the composition of the cabinet."Belom Bahadat" 9, no. 02.

Downloads

Published

2019-04-10

Issue

Section

Articles